Biografi Ibnu Ajurrum Ash-Shanhaji – Pengarang Kitab Jurumiyah
Biografi Ibnu Ajurrum Ash-Shanhaji – Pengarang Kitab Jurumiyah
3 min read
Biografi Pengarang
Nama lengkapnya adalah Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad
bin Dawud Al-Shinhâji, dengan mengkasrahkan shod, bukan dengan memfathahkannya
seperti yang sering disebutkan oleh sebagian kalangan. Kalimat Al-Shinhâji ini
seperti yang diriwayatkan oleh Al-Hamîdi dinisbatkan kepada salah satu kabilah
yang berada di Negeri Maroko yaitu kabilah Shinhâjah. Nama ini kemudian dikenal
sebagai Ibnu Âjurrûm.
Ibnu Âjurrûm dilahirkan di kota Fasa, -sebuah kota besar di
Negara Maroko – pada tahun 672 H yaitu tahun wafatnya Imam Malik dan wafat di
kota itu hari Senin ba’da Dzuhur tanggal 20 Shafar Tahun 723 H.
Beliau menimba ilmu di Fasa, kampung halamannya, hingga pada
suatu hari beliau bermaksud untuk menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Ketika
melewati Mesir, beliau singgah di Kairo dan menuntut ilmu kepada seorang ulama
nahwu termasyhur asal Andalusia, yaitu Abû Hayyân pengarang kitab al-Bahru
al-Muhith sampai mendapat restu untuk mengajar dan dinobatkan sebagai salahsatu
imam dalam ilmu gramatikal bahasa arab atau ilmu nahwu.
Selain terkenal sebagai ulama nahwu, beliau juga terkenal
sebagai ahli fikih, sastrawan dan ahli matematika, di samping itu beliau
menggeluti ilmu seni lukis, kaligrafi dan tajwid. Karya yang dipersembahkannya
berupa kitab-kitab yang ia karang dalam bentuk arjuzah, bait-bait nadzam dalam
ilmu qiro’at dan lain sebagainya. Dua diantara karyanya yang terkenal adalah
kitab Farâ’id al-Ma’âni fî Syarhi Hirzi al-Amâni dan kitab ini Al-Muqaddimah
Al-Âjurrûmiyyah.
————
Identitas Kitab
Pengarang kitab ini yang tidak lain adalah Ibnu Ajurrum
tidak memberikan nama khusus untuk kitabnya. Dalam penamaannya kitab ini
dikenal dengan nama yang dinisbatkan kepada pengarangnya, sehingga kitab ini
dikenal dengan nama al-Âjurrûmiyyah atau al-Jurmiyyah. Sebagaimana tatacara
penisbatan dalam gramatikal bahasa arab bahwa murokkab idhofi atau kata
kompleks yang disandarkan seperti kata Ibnu Âjurrûm pada bab nisbat biasanya
dihapus awal katanya dan dinisbatkan pada kata kedua.(lihat Alfiah Ibnu Malik,
Bab Nasab bait 870-871).
Kitab ini dikenal juga dengan nama Al-Muqaddimah
Al-Âjurrûmiyyah atau Muqaddimah Ibnu Âjurrûm.Dinamakan Muqaddimah karena bentuk
karangannya adalah muqaddimah atau dalam bahasa indonesianya bentuk karangan
prosa bukan berupa bait-bait nadzam.
Selain tidak memberi nama khusus pada kitabnya, Ibnu Ajurrum
juga tidak menyebutkan kapan kitab ini dikarang sehingga para penulis biography
tidak mengetahui secara pasti kapan kitab ini disusun. Hanya saja Ibnu Maktum
yang sejaman dengan Ibnu Ajurrum dalam Tadzkirahnya menyebutkan bahwa kitab itu
dikarang sekita tahun 719 H.
Adapun tempat penulisan kitab ini, Al-Râ’i, Ibnu al-Hâj dan
al-Hamîdy meriwayatkan bahwa Ibnu Ajurrum mengarang kitab ini sepanjang
perjalanan beliau menuju Makkah.
Metode penulisannya terfokus pada judul-judul besar ilmu
nahwu dan pembahasan-pembahasan pokok, sehingga kitab ini dikenal sebagai kitab
yang ringkas dan padat. Imam Suyuthy dalam Bughyat al-Wu’ât menyebutkan bahwa
Ibnu Ajurrum berkiblat pada ulama Kufah dalam karangan nahwunya. Hal ini
dibuktikan dalam pembahasan asma’ al-khamsah yang merupakan pendapat ulama
Kufah, sedang ulama Bashrah menambahkannya menjadi asma’ al-sittah. Hal lain
yang mengindikasikan ke-Kufah-annya adalah dengan memasukan “kaifama” dalam
jawazim , adalah hal yang ditentang oleh ulama Bashrah.
Kitab ini mendapat apresiasi yang sangat besar baik dari
kalangan para ulama maupun para murid. Bentuk apresiasi ini terlihat dari
munculnya para ulama yang menciptakan bait-bait nadzam, syarah dan komentar
dari kitab ini.
Pengarang kitab Kasyfu al-Dzunûn menyebutkan bahwa
diperkirakan lebih dari sepuluh kitab yang menjadi nadzam, syarah, dan komentar
dari kitab ini.
Diantara yang menciptakan bait-bait nadzam dari kitab ini
adalah Abdul Salam al-Nabrâwy, Ibrahim al-Riyâhy, ‘Alâ al-Dîn al-Alûsy dan yang
paling terkenal adalah kitab Matnu al-Durrah al-Bahiyyah karangan Syarafuddin
Yahya al-‘Imrîthy.
————–
Kitab-Kitab Syarah Jurumiyah
Adapun kitab-kitab yang menjadi syarah kitab ini diantaranya
adalah,
1.
Kitab al-mustaqill bi
al-mafhumiyyah fi Syarhi Alfadzi al-Âjurrûmiyyah yang dikarang oleh Abi
Abdillah Muhammad bin Muhammad al-Maliky yang dikenal sebagai al-Ra’î
al-Andalusy al-Nahwy al-Maghriby.
2.
Kitab al-Durrah
al-Nahwiyyah fî Syarhi al-Âjurrûmiyyah karangan Muhammad bin Muhammad Abi Ya’lâ
al-Husainy al-Nahwy.
3.
Kitab al-Jawâhir
al-Mudhiyyah fî halli Alfâdz al-Âjurrûmiyyah karangan Ahmad bin Muhammad bin
Abdul Salam.
4.
Kitab al-Nukhbah
al-‘Arabiyyah fî halli Alfâdz al-Âjurrûmiyyah karangan Ahmad bin Muhammad bin
Abdul Salam.
5.
Kitab al-Duror al-Mudhiyyah
karangan Abu Hasan Muhammad bin ‘Ali al-Maliky al-Syâdily.
6.
Kitab al-Kawâkib
al-Dhauiyyah fî halli Alfâdz al-Âjurrûmiyyah karangan Syeikh Syamsuddin Abil
Azam Muhammad bin Muhammad al-Halâwy al-Muqoddasy.
7.
Kitab al-Jawâhir
al-Sunniyyah fî Syarhi al-Muqaddimah al-Âjurrûmiyyah karangan Syeikh Abu
Muhammad Abdillah yang terkenal dengan sebutan Ubaid bin Syeikh Abul Fadly bin
Muhammad bin Ubaidillah al-Fâsy
8.
Kitab Syarhu al-Syeikh
Khalid al-Azhary ‘alâ Matni al-Âjurrûmiyyah.
9.
Kitab Syarhu al-Syeikh
Yazîd Abdurrahman bin Ali al-Makûdiy al-Nahwy.
10. Kitab Al-Tuhfah al-Sunniyyah karangan Syeikh Muhammad Muhyiddin
Abdulhamid.
11. Kitab Syarah milik Syeikh Hasan al-Kafrawy al-Syafi’î al-Azhary
12. Kitab Hâsyiat al-Âjurrûmiyyah karangan Abdurrahman bin Muhammad
bin Qosim al-Najdy.
13. Kitab Îdhôh al-Muqaddimah al-Âjurrûmiyyah karangan Syeikh Shalih
bin Muhammad bin Hasan al-Asmary.
14. Kitab Al-Ta’lîqât al-Jaliyyah ‘alâ Syarhi al-Muqaddimah
al-Âjurrûmiyyah karangan Muhammad Shalih al-‘Utsaimîn.
————
Melemparkan Kitabnya ke laut
Al-hamidy dalam hasyiahnya menceritakan bahwa Ibnu Ajurrum
setelah selesai mengarang kitab ini, beliau melemparkan kitabnya ke laut dan
berkata : “Jika kitab ini murni karena mengharap ridha Allah maka ia tidak akan
basah”, dan kitab itu tetap kering. Wallahu a’Lam
Posting Komentar